Kesehatan Keselamatan Dan Keamanan Kerja (K3) Bidang Perhotelan Pembahasan Lengkap

Admin
0

 Pengertian K3

Di negara-negara yang sudah maju, kesehatan, keselamatan dan keamanan kerja selalu menjadi isu penting yang etlah dimasukkan ke dalam undang-undang ataupun aturan – aturan yang mengikat. Pihak –pihak yang terlibat dalam lingkaran kerja pun secara konsisten menjalankan aturanyang telah ditetapkan dengan penuh kesadaran. Sebaliknya di Negara-negara berkembang isu tersebut masih menjadi hal yang belum mendapatkan porsi perhatian yang maksimal. Walaupun Indonesia telah memilki undang-undang tentang keselamatan dan keamanan kerja, namun pelaksanaannya belum menjadi prioritas kadang-kadang diabaikan oleh perusahaan maupun pekerja.
Dengan menerapkan standart kesehatan, keselamatan dan keamanan kerja, diharapkan para pekerja akan terlindungi dari kemungkinan resiko kerja, baik yang disebabkan oleh lingkungan kerja maupun kesalahan pekerja itu (human error). Pihak perusahaan harus menjamin bahwa lingkungan  kerja dan perlatan yang digunakan aman. Oleh karena itu menjadi kewajiban setiap perusahaan untuk mengadakan pelatihan kepada para calon karyawannya sebelum beroperasi. Dalam hal ini dibutuhkan suatu standart yang berlaku untuk perusahaan tersebut.



  •  Keselamatan Kerja
Anda mungkin bertanya-tanya “ Mengapa sebagian besar orang khawatir dengan keselamatan?” Baiklah kita percaya anda merupakan asset yang paling berharga bagi perusahaan. Anda dituntut untuk melayani tamu dengan baik. Oleh karena itu agar dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik anda harus waspada dan dalam kondisi kesehatan yang baik pula. Untuk sekedar gambaran bahwa lebih dari separuh kecelakaan yang dilaporkan dari hotel-hotel besar di Eropa disebabkan pegawai yang kurang berpengalaman atau pengalaman kerjanya kurang dari 6 bulan.

Menjaga hotel bebas dari bahaya kecelakaan membutuhkan perhatian dan kewaspadaan yang terus- menerus. Satu upaya penyelamatan juga tergantung pada unjuk kerje setiap karyawan. Kecelakaan sangat mudah terjadi. Praktisi berpendapat bahwa hanya memerlukan satu orang untuk menimbulkan suatu kecelakaan. Untuk mencegah kecelakaan diperlukan kerjasama tim yang baik dari setiap anggota tim itu sendiri.
  • Keamanan Kerja
Seperti tujuan penyelamatan, aktivitas pengamanan mencakup pengamanan fisik dan perlindungan pribadi pegawai dan tentu saja kondisi yang baik dari tamu-tamu pengunjung. Bagi tamu, hotel seperti rumah tinggal mereka, dimana mereka dapat melakukan kegiatan dengan aman. Tamu-  tamu hotel dapat memainkan suatu peran aktif dalam menjaga dan memelihara keamanan hotel kita. Demikian pula dengan karyawan, pekerjaan mudah yang dapat dilakukan antara lain mengecek barang-barang yang dibuang tersebut bukan property hotel. Contoh lain jika tamu mengambil barang-barang milik hotel secara illegal. Bila ini terjadi anda harus melaoprkan kepada Supervisor. Karyawan adalah orang yang paling kompeten dan berperan penting dalam turut menciptakan suasana yang aman di seluruh lingkungan hotel.
  • Penyebab Kecelakaan Kerja
Sebagian besar kecelakaan (65%) dikarenakan tingkah laku tamu-tamu dan karyawan-karyawan yang ceroboh, 35 % kecelakaan terjadi karena kondisi kerja yang tidak aman. Sedangkan cedera yang paling banyak adalah karena jatuh.
Penyebab karyawan terjatuh antara lain tersandung kabel listrik, ujung karpet, sapu atau nampan yang tertinggal di koridor atau jalan tangga dan tergelincir di lantai basah. Setiap karyawan harus memperhatikan bahaya-bahaya yang mudah terjadi. Hal ini dapat menyelamatkan mereka dari cedera. Karyawan harus selalu ingat bahwa dukacita adalah milik anda dan teman –teman sekerja. Kondisi –kondisi yang tidak aman antara lain memsang tanda setiap kali membersihkan / mengepel lantai yang menyebabkan lantai menjadi basah. Kondisi yang tidak aman lainnya seperti tidak menutup pintu dan meninggalkan trolley di lorong /gang.
Tindakan – tindakan karyawan yang membahayakan antara lain :
  1. Sikap terburu-buru
  2. Mengangkat sesuatu dengan cara yang keliru
  3. Memanjat dengan ceroboh
  4. Penanganan yang ceroboh terhadap benda-benda cair yang panas, bahan pembersih kimia korosif, mesin pemotong, penggiling dsb.
  5. Tidak ada sikap perhatian terhadap lingkungan atau keadaan sekitar.

Tujuan Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan Kerja

  • Melindungi para pekerja dari kemungkinan-kemungkinan buruk yang mungkin terjadi akibat kecerobohan pekerja.Memelihara kesehatan para pekerja untuk memperoleh hasil pekerjaan yang optimal.
  • Mengurangi angka sakit atau angka kematian diantara pekerja.
  • Mencegah timbulnya penyakit menular dan penyakit – penyakit lain yang diakibatkan oleh sesam pekerja.
  • Membina dan meningkatkan kesehatan fisik maupun mental.

Ruang Lingkup Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan Kerja

Pada prinsipnya ruang lingkup kesehatan, keselamatan dan keamanan kerja mencakup tiga
aspek :

a.Pekerja.

Para pekerja / karyawan di suatu perusahaan harus dijaga dengan baik kesehatannya. Hal tersebut sangat penting untuk meningkatkan kinerjanya sehingga memperoleh tenaga-tenaga yang produktif dan professional. Produktivitas dan profesionalisme yang meningkat pada gilirannya membantu perusahaan dalam mencapai tujuannya.
Usaha – usaha kesehatan, keselamatan dan keamanan kerja
  • Mengadakan seleksi dari calon pegawai
  • Pemeriksaan kesehatan secara rutin terhadap pegawai
  • Meningkatkan kesejahteraan dan menugusahakan suasana, serta cara hidup para pekerja seoptimal mungkin
  • Imunisasi berkala terhadap penyakit-penyakit khusus.
Tugas dan tanggung jawab pekerja
  • Mempelajari dan melaksanakan aturan dan instruksi keselamatan kerja.
  • Memberikan contoh cara kerja yang aman kepada pegawai baru/ kurang berpengalaman
  • Melakukan    secara    sungguh-sungguh    terhadap    keselamatan    kerja    pada    tugas pekerjaannya.

b.Pekerjaan

Pekerjaan dapat diselesaikan jika terdapat pekerja. Namun para pekerja juga tidak dapat banyak berarti apabila pekerjaan yang dilaksanakan tidak diperlakukan sesuai dengan aturan atau prosedur yang ditetapkan.

Upaya mengurangi resiko dalam hal pekerjaan lain :
  • Mengadakan perubahan dalam kerja yang salah, misalnya pemakaian alat kerja yang tidak sesuai harus diganti secepatnya.
  • Mencegah terjadinya penularan atau pelajaran melalui pengaruh dari factor-faktor yang membahayakan, misalnya tindakan pencegahan harus dilakukan terhadap para pekerja yang dalam ruangan terhadap gas beracun atau berdebu dan tindakan peringatan terhadap jenis pekerjaan yang melelahkan.
  • Diberlakukannya tindakan atauran yang ketat untuk melindungi para pekerja terhadap penggunaan alat-alat yang membahayakan, misalnya menggunakan pakaian sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan dan juga melarang seseorang melakukan pekerjaan yang bukan menjadi keahliannya.
  • Pencahayaan / penerangan yang sesuai dengan jenis pekerjaan yang dilakukan. Pekerjaan yang membutuhkan ketelitian dan cenderung rumit harus diberikan penerangan yang lebih. Hal ini dimaksudkan : Untuk mencegah dan menghindarkan terjadinya kecelakaan, Untuk menjaga mutu pekerjaan, Untuk tidak menrunkan produksi, Untuk tidak merusak mata.
  • Mengadakan latihan-latihan terhadap para pekerja di dalam bidang khusus. Setiap jenis pekerjaan mempunyai sifat-sifat dan cara-cara sendiri. Sifat dan cara-cara ini harus dikenal srta dipelajari oleh para pekerja, dengan tujuan : Untuk mencegah timbulnya kecelakaan-kecelakaan sebgai akibat kurang mengetahui sifat dan cara bekerja, Menambah pengetahuan para pekerja, sesuai dengan bidangnya masing-masing.
Tindakan untuk mencegah kecelakaan.
Usaha untuk mencegah / memperbaiki kecelakaan :
  • Mengadakan pengaturan tata cara kerja, antara lain melakukan penjadwalan yang baik dan jam kerja rasional serta adanya istirahat berkala diantara jam kerja
  • Menerapkan dan mematuhi aturan undang-undang lamanya jam kerja.
  • Menerapkan rolling kerja (shift) dengan jenis pekerjaan yang akan dilakukan. Ini perlu dilakukan untuk menghindarkan pekerja dari kejenuhan atau kebosanan yang berkibat terjadinya kecelakaan.

Tempat bekerja

Tempat bekerja merupakan bagian yang terpenting dalam suatu industry perusahaan. Keadaan atau suasana yang menyenangkan (comfortable) dan aman (safe) menimbulkan gairah produktivitas bekerja. Usaha kesehatan yang perlu dilakukan terhadap tempat kerja secara umum adalah dengan menerapkan hygiene dan sanitasi tempat kerja antara lain :
  • Penerangan atau pencahayaan dalam ruangan kerja harus sesuai dengan jenis pekerjaan yang dilakukan.
  • Pengontrolan udara dalam ruangan kerja
  • Suhu udara dalam ruangan kerja
  • Tekanan udara dalam ruangan kerja

Kesehatan Personal

1. Infeksi dan Penyakit

Hindari kontak langsung dengan darah atau cairan tubuh lain yang tertinggal dipermukaan bath tub pada linen tempat tidur dan linen kamar mandi. Cairan tubuh tersebut mungkin membawa virus, bakteri dan jenis mikroorganisme lain yang berpotensi menularkan AIDS, hepatitis dan gangguan kesehatan lain.
Cara melindungi diri :
  • Lindungi luka dengan penutup yang tidak tembus air.
  • Gunakan sarung tangan pada saat menangani barang atau membersihkan permukaan yang mungkin terkontaminasi.
  • Berhati-hati dan hindari menyentuh langsung benda-benda seperti pembalut (sanitary towel), kondom, tissue paper dll yang tidak dibuang oleh tamu sebagaimana mestinya.
  • Berhati-hatilah ketika megosongkan tempat sampah. Hindari memungut sampah- sampah tajam secara langsung. Gunakan pelindung apabila anda harus memungutnya. Pisahkan antara sampah organic dan non organic.
  • Tempatkan silet cukut yang telah terpakai, jarum, pecahan kaca atau keramik dalam kotak khusus. Jika tidak tersedia, gunakan botol kosong. Jangan menempatkan benda- benda dalam kantong plastic. Hal ini dapat membahayakan petugas yang menangani sampah.
  • Apabila secara tidak sengaja terkontak langsung dengan cairan tubuh, cuci bagian yang terkena dengan sabun dan air hangat secara merata. Beritahukan kepada supervisor segera jika terkontaminasi barang-barang tersebut.

2.Pakaian Kerja

Pakaian kerja harus memberikan kesan yang baik kepada para tamu dan tentu nyaman, praktis dan aman. Hindari asesoris dan perhiasan yang dapat mengganggu pekerjaan. Setelah ganti pakain
/ seragam, simpan pakaian di locker yang telah disediakan.

3. Menjaga kaki

Gunakan sepatu yang nyaman untuk mengurangi kelelahan kaki. Sepatu yang cocok dan nyaman adalah tidak mudah tergelincir, tidak licin dan empuk. Selain itu sepatu juga harus kuat sehingga dapat melindungi kaki dari kejatuhan benda berat. Cuci kaki setiap hari dan pastikan kuku kaki selalu dipotong pendek. Ganti stocking / kaos kaki setiap hari.

4.Penampilan

Rambut harus diatur rapi, khusus perempuan rambut panjang diikat dan pria harus selalu berambut pendek, serta mencuci secara teratur agar kelihatan segar dan sehat.

5.Hygiene Personal

Jagalah kebersihan dan kesegaran pribadi karena tubuh biasanya mengeluarkan uap lembab secara konstan malalui kelenjar keringat yang berada di seluruh tubuh. Mandi setiap hari dan menggunakan pewangi dan anti-persperin dapat melindungi diri dari bau badan.

6.Tangan

Perhatikan secara khusus tangan anda. Kuku pada jemari anda harus selalu dibersihkan dan dipotong pendek. Hindari menggunakan pewarna kuku, gunakan hand cream secara teratur, dan selalu cuci tangan anda sebelum bertugas, setelah istirahat, setelah menggunakan toilet, setelah menyentuh benda-benda kotor. Gunakan air hangat dan sabun untuk mencuci tangan.

7.Tidak menularkan kepada orang lain

Apabila ingin bersin ataupun batuk :
  • Tutup hidung atau mulut dengan tissue paper
  • Berpalinglah dari orang yang berada di depan anda, atau benda yang ada didepan.
  • Setelah   selesai,   cucilah tangan  anda.    Tahan dan hindari prilaku menjilat tangan. Menggigit kuku, memegang-megang hidung, mulut, rambut atau meludah.

Bekerja Dengan Aman

1.Mengutamakan Keamanan
Penyebab kecelakaan di tempat kerja sebagian besar disebabkan oleh kurangnya perhatian, kelalaian dan kebiasaan buruk. Akibat yang ditimbulkan mungkin tidak begitu serius. Tetapi rangkaian kejadian atau gabungan peristiwa akibat dari beberapa kesalahan dapat berakibat fatal. Ketika bekerja dengan penuh tekanan atau bekerja dalam suasana sibuk tidaklah mudah menerapkan keamanan kerja. Namun demikian, dalam keadaan apapun karyawan harus tetap memperhatikan  dan menerapkan keamanan dan keselamatan kerja. Jadikanlah keamanan kerja sebagai prioritas utama.

2.    Berlatih bekerja dengan aman
Karyawan akan dilatih atau diinstruksikan bagaimana bekerja dengan aman dan menggunakan peralatan dan pembersih. Jangan segan-segan untuk bertanya kepada supervisor jika belum jelas. Jangan pernah membahayakan diri sendiri atau orang lain dengan melakukan hal berikut :
  • Mencoba-coba untuk menggunakan sesuatu yang anda belum tahu secara pasti
  • Mengatakan bahwa anda sudah di-training melakukan sesuatu pekerjaan pada hal anda belum pernah.
  • Bertingkah seperti ahli ketika diminta untuk mengoperasikan alat pada hal belum kompeten.
3.    Akibat kelalaian diri.
Perlu diingat bahwa akibat yang ditimbulkan dari kelalaian dapat menyebabkan diberhentikan dari pekerjaan. Terlebih lagi jika diketahui menyalahi prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan/ hotel. Mungkin akan diajukan ke meja hijau. Bagi hotel anda, hal-hal seperti itu akan menurunkan reputasi hotel. Oleh karena itu sebaiknya berhati-hati sebelum mengerjakan sesuatu.

4.Bahaya di tempat kerja
Setiap petugas yang bekerja perlu menyadari bahwa dalam melaksanakan sesuatu pekerjaan akan timbul suatu resiko atau bahaya kerja yang dapat mengakibatkan anda atau orang lain dalam bahaya. Resiko yang bisa terjadi :
  • Orang lain jatuh atau terpeleset karena peralatan atau benda yang tidak diletakkan pada tempatnya.
  • Sakit pada punggung karena membalik mattress sendirian atau mengangkat beban yang terlalu berat.
  • Anda terluka ketika merapikan barang-barang yang pecah
  • Kulit terbakar ketika menggunakan bahan pembersih kimia.
5.Mencegah resiko kerja
Banyak cara mencegah terjadinya resiko kerja, contoh :
  • Menutup fire door
  • Memungut benda-benda yang terjatuh di lantai agar tidak membahayakan
  • Membereskan room service tray yang ditempatkan dim koridor. Jangan pernah mengabaikan resiko kerja.
6.Melaporkan resiko kerja
Laporkan segala sesuatu yang data membahayakan seperti sandaran kursi yang patah, bed yang rusak, paying lampu yang rusak, bau gas dari ruang laundry dsb.

7.Prioritaskan resiko kerja
Berusahalah untuk selalu menjaga keamanan di lingkungan kerja, untuk setiap bahaya upayakan agar keamanan selalu menjadi menjadi prioritas utama. Tinggal untuk sementara pekerjaan yang sedang anda tangani jika menemui hal-hal yang dapat membahayakan kerja.

8.Jangan berasumsi
Jangan bersumsi bahwa bila anda melihat-lihat hal-hal yang membahayakan, teman anda juga akan melihatnya. Artinya anda tidak dapat mengaharapkan orang lain untuk mencegahnya. Menunda pencegahan resiko kerja juga termasuk hal yang kurang baik. Cegah bahaya kerja sedini mungkin.

9.Tindakan terhadap alat yang rusak.
  • Laporkan kepada supervisor atau departemen maintenance pada saat anda mendapatkan peralatan tidak berfungsi dengan baik
  • Berikan label pada peralatan yang rusak sehingga tidak seorang pun akan mencoba menggunakannya.
  • Posisikan ON atau OFF pada posisi mati.
  • Jika memungkinkan, pindahkan peralatan yang rusak tersebut ke tempat perbaikan atau tempat yang aman untuk diperbaiki. Kadang-kadang orang lain menggunakannya karena tidak mengetahui bahwa peralatan tersebut rusak.

10.Gunakan tanda keamanan.
Tempatkan tanda peringatan di bagian depan atau tempatkan penghalang keamanan untuk mencegah orang lain melalui areal yang berbahaya. Tidaklah cukup untuk mengatakan kepad rekan kerja bahwa peralatan sedang rusak, atau sebuah area berbahaya untuk dilewati. Walupun pintunya tertutup atau area tersebut bertuliskan STAFF ONLY, anda tidak berasumsi bahwa orang lain pasti akan mematuhinya untuk tidak masuk. Pemberitahuan keamanan harus tetap dipasang atau ditempatkan di areal tersebut.

11. Menangani kecelakaan
Jika anda telah dilatih bagaimana menangani pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K/First Aid) maka anda akan tahu apa yang akan dilakukan untuk membantu orang yang terluka.  Jika tidak, beritahukan segera kepada supervisor, housekeeper, manager atau orang yang ditunjuk oleh manajemen untuk menindak lanjuti kecelakaan. Di hotel besar terdapat satu atau lebih petugas yang telah dilatih secara khusus untuk menjadi penolong pertama pada kecelakaan.
Pastikan bahwa anda mengetahui siapa yang akan dihubungi dan lokasi kotak First Aid. Pemberitahuan atau poster harus di display di area kerja untuk mengingatkan semua orang tentang informasi tersebut. Pada kotak First Aid terdapat perlengkapan untuk pertolongan pada kecelakaan minor, kartu petunjuk. Laporkan supervisor jika ada perlengkapan yang kuranga atau hilang.

12.Melaporkan kecelakaan
Seharusnya tersedia buku kecelakaan yang dapat diisi setiap saat ketika terjadi kecelakaan kerja. Sesuai SOP Hotel, karyawan harus melaporkan kecelakaan kepada supervisor atau manajer. Tidak lupa juga mencatatat kejadian dalam buku kecelakaan (accident book).

13.Rincian yang harus ditulis
Data yang harus ditulis pada saat terjadi kecelakaan :
  • Apa yang terjadi, kapan, dan jam berapa.
  • Tindakan yang diambil sehubungan dengan kecelakaan tersebut.
  • Nama-nama saksi dan alamat mereka.
Baik kecelakaan minor maupun mayor harus ditulis pada accident book. Pekerjaan ini biasa dilakukan oleh manajer.

14.Mendukung Klaim Asuransi
Jika anda mengklaim asuransi atau uang asuransi kecelakaan kepada pihak terkait, anda perlu data-data sbb :
  • Dimana dan apa yang anda lakukan pada waktu itu
  • Apakah anda diberi wewenang untuk berada ditempat tersebut mengerjakan sesuatu.
15.Menggunakan bahan pembersih dengan aman
Beberapa jenis bahan pembersih yang digunakan mungkin berbahaya. Kadang tidak menimbulkan bahaya/resiko secara langsung, tetapi kontak secara terus menerus dapat menyisakan banyak masalah. Jika anda tidak menggunakan sarung tangan berkenaan denga bahan pembersih, anda mungkin dapat terken dermatitis. Dari label dan instruksi anda akan terbantu untuk mengetahui cara menggunakan bahan pembersih secara aman.

16.Tata tertib keamanan bahan pembersih
a.Kenakan alat pelindung yang direkomendasikan :
  • Sarung tangan yang sesuai dengan jenisnya
  • Masker muka jika terjadi resiko percikan (splash)
  • Kacamata debu atau goggles jika terjadi resiko kontak mata
b.Gunakan bahan pembersih sesuai dengan fungsi dan ukurannya. Selalu diingat berkaitan dengan penggunaan bahan pembersih :
  • Jangan mencampur bahan pembersih yang berbeda
  • Jangan menggunakan bahan pembersih yang beda pada satu objek dalam waktu yang bersamaan. Kalau terpaksa melakukannya bilaslah diantara proses tersebut.
  • Ketika mencairkan bahan pembersih gunakan ukuran yang telah ditentukan; jangan kira-kira.
  • Cairkan dengan air dingin dan hangat sesuai instruksi
  • Untuk mencairkan tambahkan air untuk mengurangi resiko percikan dan busa.
c. Gudangkan bahan pembersih dalam tempat aslinya atau tempat yang disediakan untuk menampung bahan tersebut. Semua penampung harus diberi label dengan jelas termasuk instruksi penggunaan.
d. Jangan meletakkan bahan pembersih dipenampung yang kadang-kadang digunakan untuk menampung minuman seperti botol minuman, gelas dll. Banyak yang pernah mengalami kecelakaan akibat kesalahan menampung bahan pembersih.
e. Mengetahui apa yang harus dilakukan jika secara tidak disengaja kontak denga bahan pembersih yang korosif. Ingatlah label peringatan yang terdapat pada konteiner :
  • Dalam hal kontak dengan mata atau kulit, bilas segera dengan air dan segera hubungi dokter
  • Jika secara tidak disengaja menelan bahan pembersib, minumlah susu sebanyak- banyaknya atau air dan hubungi dokter secepatnya.

17. Menggunakan peralatan dengan aman.
Ikutilah instruksi yang telah ditetapkan sehingga tidak akan menimbulkan resiko keamanan.
Berikut ini panduan penggunaan peralatan :
  • Apakah anda sudah pernah dilatih ? Jangan sekali-kali menggunakan peralatan yang anda belum pernah dilatih untuk menggunakannya.
  • Periksa peralatan sebelun dan sesudah dipakai
  • Hentikan mesin jika terjadi kerusakan. Tanpa menunggu lama beri label OUT OF ORDER
  • Hindari kerusakan pada kabel peralatan
  • Hindari bahaya tersandung/terkait kabel

18. Usaha keselamatan dan keamanan kerja dihousekeeping
Housekeeping bertanggung jawab atas keamanan dan keselamatan setiap orang dihotel seperti tamu dan seluru karyawan. Oleh karena itu seluruh petugas dihousekeeping pada level apapun harus turut memnciptakan rasa aman dan lingkungan yang mendukung.
a. Menggunakan ember
  • Jangan mengisi ember terlalu penuh atau melebihi kapasitas, terutama ketika menampung air panas
  • Jauhkan ember dari peralatan listrik, pintu masuk, dan pintu keluar.
  • Jangan meninggalkan ember ditangga
b.Menggunakan Vacuum cleaner,Floor Scrubber, dan Polisher
  • Hindari mengulur kabel dengan posisi pintu masuk dan pintu keluar.
  • Kosongkan vacuum cleaner secara rutin
  • Gudangkan perlatan secara aman
  • Jangan mengoperasikan alat dalam kondisi basah, terutama alat yang tidak difungsikan khusus untuk membersihkan area basah.
  • Jangan meletakkan alat-alat penampung diarea tangga lift.
c. Trolley
  • Pastikan bahwa trolley untuk dorong dapat digerakkan dengan leluasa dan rodanya tidak longgar sehingga menimbulkan bunyi
  • Berilah pelumas pada roda secara rutin
  • Jangan memberi beban yang melebihi kapasitas trolley
  • Jangan membuang pecahan kaca atau perabot dalam kantung plastic yang ada di trolley.
  • Hati-hatilah ketika membuang sampah puntung rokok. Jangan mengosongkan asbak ke dalam kantong plastic
d. Linen skip
  • Tempatkan skip di tempat / lokasi yang aman. Jangan menghalangi fire exit atau fire door.
  • Kosongkan skip secara regular
  • Jangan membuang sampah di skip. Skip hanya difungsikan  untuk menampung linen kotor, bukan sampah
  • Jika sudah tidak dipakai pindahkan skip ke tempatnya.
e.Menggunakan bahan pembersih
 
  • Jangan meletakkan bahan pembersih sembarang ditempat, terutama di area yang bayak digunakan anak-anak untuk bermain dan lalu lalang.
  • Jangan sekali-kali mencampur beberapa jenis bahan pembersih yang berbeda
  • Selalu menggunakn bahan pembersih sesuai dengan jenis objek yang dibersihkan. Ketidakpastian penggunaan dapat mengakibatkan kerusakn pada objek.
  • Ketika menggunakan sprayer, pastikan anda tidak mengarahkan moncong sprayer kea rah muka orang lain. Pada botol sprayer biasanya terdapat arah penggunaan sprayer.
  • Bersihkan / lap barang-barang yangsecara tidak disengaja terkena bahan pembersih.
f. Menata tempat tidur dengan aman
  • Ketika menarik tempat tidur, posisikan tubuh anda dalam keadaan berlutut hal ini untuk menghindari sakit punggung.
  • Periksa semua bagian tempat tidur, pastikan dalam kondisi kuat dan aman.
  • Pastikan mattress dalam keadaan bersih dan tidak bernoda
  • Periksa baby cot, pastikan dalam keadaan baik dan tidak ada bagian yang tajam yang dapat membahayakan.
  •  Ketika menurunkan atau mengangkat extra bed berlututlah
  • Gudangkan semua linen dengan aman.

g.Prosedur menangani kecelakaan.
  • Isolasikan bahaya yang menyebabkan kecelakaan dengan mematikan aliran listrik (jika kecelakaan ada hubungan dengan listrik
  • Jika menurut anda korbannya cukup serius dan parah. Jangan meninggalkannya sendirian. Mintalah seseorang untuk menghubungi First Aider atau duty manager.
  • Beritahukan semua rincian kejadian, ini untuk menghindari salah penanganan.
  • Bantulah duty manager untuk mengisi formulir kecelakaan (accident report) Untuk keamanan, perhatikan hal-hal berikut :
  • Kotak P3K (first Aid) disimpan di reception, porter desk, kantor housekeeper, department rekreasi dan di dapur. Jika persediaan di kotak sudah habis atau berkurang hubungi duty manager untuk diisi kembali. Sedangkan accident report di tempatkan di ruangan duty manager.
  • Daftar petugas yang sudah dilatih P3K disediakan di reception.


Keselamatan Bahaya Kebakaran (Fire Safety)

1. Resiko Bagi Tamu
Sebagian besar tamu hotel tidak mengenal dengan jelas tata letak bangunan hotel yang ditempatinya. Mereka mungkin belum membaca atau mengerti pemberitahuan jika terjadi  kebakaran di kamar mereka. Ketika kebakaran terjadi mungkin para tamu sedang tertidur lelap. Mungkin juga sudah terbangun namun tersadar sepenuhnya. Sejumlah tamu menjadi panic dan bingung serta takut.Tamu-tamu yang memiliki kesulitan mendengar pasti tidak akan mendengar alarm, juga apa yang dikatakan oleh orang lain. Tamu tuna netra juga demikian. Orang-orang yang memiliki cacat fisik sehingga sulit untuk keluar dari gedung harus dibantu dan didahulukan.

2.Kebakaran Mudah Terjadi
Penyebab bisa terjadi dari puntung rokok, atau satu batang korek api yang belum sepenuhnya mati jatuh di kursi, karpet atau di tempat yang mudah menyala, atau pun dari hubungan arus pendek yang menimbulkan percikan api.

3.Membunyikan Alarm.
Jika anda orang yang pertama mendapati kebakaran, bertindaklah cepat, dan harus tahu apa yang harus dikerjakan saat itu. Membunyikan alarm juga dapat mempercepat para fire figters untuk datang membantu memadamkan api. Idealnya pihak manajemen harus memberikan pelatihan tentang evakuasi kebakaran. Di setiap koridor, public room dan service area anda akan  mendapatkan minimum satu fire extinguisher.
Perlengkapan untuk memadamkan api yang terdapat di hotel antara lain
  • Public area; water extinguisher (pemadam air) atau fire hose ( selang kebakaran) atau automatic fire springkle (penyebur air otomatis)
  • Service area; dimana terdapat peralatan elektrik yang lebih cocok diperlakukan menggunakan carbon dioxide, powder extinguisher, bisa juga foam extinguisher.
  • Floor service kitchen; pemadam selimut, busa atau bubuk
4.Prosedur Evakuasi
Kenalilah tanda-tanda peringatan kebakaran di lingkungan kerja anda. Maklumat kebakaran memberitahukan kepada anda :
  • Apa yang harus dilakukan jika alarm kebakaran berbunyi ?
  • Bagaimana keluar dari gedung ?
  • Dimana berkumpul ?
  • Bagaimana cara membunyikan alarm ?
a. Apa yang harus dilakukan …?
Pemberitahuan kebakaran juga memberitahukan kepada anda ?
  • Jangan berhenti hanya untuk mengumpulkan barang-barang miliki pribadi
  • Jangan berlar
  • Jangan membuka pintu jika anda tahu ada bahaya api di dalamnya
  • Jangan masuk kembali ke dalam gedung sampai manager / petugas yang bertanggung memperbolehkannya.
b. Tanggung jawab anda
Anda harus benar-benar memahami tugas dan tanggung jawab yang telah diberikan. Tugas dan tanggung anda mencakup :
  •  Memeriksa setiap kamar di lantai yang menjadi tanggung jawab anda
  • Membantu mereka membutuhkan pertolongan segera.
c. Ikutlah berperan serta
Dari waktu-ke waktu, pasti anda akan mendapat kesempatan untuk berlatih mengadakan evakuasi. Jika anda selama latihan evakuasi kebakaran (seperti kunci sulit dibuka atau tidak tahu persis dimana harus berkumpul), laporkan kepada supervisor.



Penelusuran yang terkait dengan Kesehatan Keselamatan Dan Keamanan Kerja (K3) Bidang Perhotelan
  • upaya keselamatan kerja dalam bidang perhotelan
  • kesehatan dan keselamatan kerja di housekeeping
  • rambu-rambu keselamatan kerja di hotel
  • pertanyaan tentang k3 di hotel
  • menganalisis kecelakaan kerja di hotel
  • kesehatan lingkungan kerja di hotel
  • hubungan kesehatan karyawan dengan produk hotel
  • menjelaskan masalah keselamatan dan keamanan untuk kamar tamu

Post a Comment

0Comments
Post a Comment (0)
close